WhatsApp Blast - Terdapat beberapa hal yang dimuat dalam marketing plan, salah satunya adalah strategi marketing. Perbedaan antara marketing plan dengan strategi marketing ini sering kali membuat bingung banyak orang karena kemiripan dari kedua istilah tersebut.

Lalu, apasih yang membedakan antara marketing plan dengan strategi marketing ini? Untuk lebih jelasnya, kamu dapat melihat perbandingan antara marketing plan dengan strategi marketing dari kedua tabel dibawah ini:

Marketing Plan	Strategi Marketing
Dalam sebuah marketing plan bisa terdapat satu atau lebih strategi marketing.	Strategi marketing berisi cara-cara atau metode-metode yang harus digunakan untuk mencapai goals yang sudah dibuat.
Marketing plan berfungsi sebagai ‘peta’ yang dapat menuntun tim marketing agar dapat mencapai goals yang sudah ditentukan.	Strategi marketing berfungsi untuk meningkatkan konversi penjualan, melalui serangkaian kegiatan marketing.

WhatsApp Blast | Marketing Plan Dengan Marketing Strategy

WhatsApp Blast | Marketing Plan Dengan Marketing Strategy

Cara Membuat Marketing Plan Untuk Bisnis

Membuat sebuah marketing plan bukanlah suatu perkara yang sulit, tapi bukan berarti mudah juga. Kalian dapat membuat marketing plan ini dengan cara ditulis dikertas/buku catatan atau bisa juga dengan menggunakan komputer.

Berikut ini adalah cara-cara yang banyak digunakan oleh para pemilik bisnis/usaha dalam membuat marketing plan untuk bisnis mereka:

1. Tentukan Visi dan Misi Bisnis Kamu

Sebuah bisnis/usaha pastinya memerlukan sebuah visi dan misi agar dapat digunakan untuk membuat target/goals bisnis yang jelas. Visi dan misi sangat berguna untuk membuat marketing plan yang baik. Kamu harus memiliki atau membuat visi dan misi bisnis/usaha yang spesifik, agar strategi marketing yang dibuat nantinya dapat lebih terarah dengan baik.

Baca Juga: WhatsApp Blast - Tips Membuat Caption Menarik Pada IG

2. Menentukan Target Pasar

Setelah kamu sudah menentukan/membuat visi dan misi untuk bisnis, maka langkah selanjutnya adalah menentukan target pasar yang ingin bisnis kamu tuju. Menentukan target pasar ini sangat penting, karena kamu dapat dengan mudah mengetahui secara spesifik kepada siapa saja produk kamu akan dipasarkan. Jangan pernah menargetkan semua orang untuk ditawari produk kamu, karena tidak semua orang akan terjangkau dan hal tersebut tentunya tidak akan efektif bukan? Oleh karena itu, buatlah target pasar yang spesifik, mulai dari data demografi, hingga perilaku mereka.

Ada banyak cara dalam menentukan target pasar yang mudah, bisa dengan cara tradisional maupun dengan memanfaatkan customer database. Jika kalian ingin memanfaatkan customer database untuk mencari target pasar, maka kalian harus mencari penyedia layanan customer database yang terpercaya.

Salah satu penyedia layanan customer database yang terpercaya dan sudah banyak digunakan oleh para pemilik bisnis UMKM adalah OCA Indonesia. OCA Indonesia menawarkan berbagai macam platform omnichannel yang dapat membantu kamu dalam mengembangkan bisnis, maupun membuat marketing plan. Customer database merupakan salah satu platform unggulan  dari OCA Indonesia, selain itu customer database yang mereka miliki juga dapat digabungkan dengan beberapa platform lain milik mereka. Seperti, Email Blast yang dapat kalian coba secara gratis, WhatsApp Blast/WhatsApp Bisnis, SMS Blast, dan lain sebagainya.

Untuk informasi yang lebih lanjut, kalian dapat mengujungi website resmi milik OCA Indonesia.

 

3. Buat Strategi Konten

Setelah menemukan target pasar yang ingin dituju, maka berikutnya adalah membuat strategi konten. Strategi konten ini perlu kamu buat agar konten yang dibagikan dapat sesuai dengan yang mereka mau dan tentunya tepat sasaran.

Kamu dapat membuat strategi konten ini dari hasil target pasar yang ingin kamu tuju. Strategi konten merupakan salah satu bagian dari marketing plan. Terdapat beberapa hal yang perlu kamu perhatikan saat membuat strategi konten ini.

Brand Awareness

Brand awareness sangatlah penting untuk sebuah bisnis/usaha. Brand awareness ini dapat mempengaruhi konsumen untuk membeli suatu produk yang baru dijual pertama kalinya. Biasanya orang-orang akan mencari tahu informasi terkait produk yang ingin mereka beli terlebih dahulu lewat internet. Nah, untuk memaksimalkan brand awareness bisnis/usaha kamu, maka kamu dapat menggunakan bantuan konten. Buatlah banyak konten yang semenarik mungkin dan juga relevan dengan bisnis/usaha yang kamu jalani, lalu bagikanlah konten tersebut melalui internet seperti lewat sosial media dan media-media lainnya seperti WhatsApp Bisnis Blast, Email Blast, dan lain-lain.

Baca Juga: Menghindari Slow Response Dengan Omnichannel

Consideration

Consideration merupakan sebuah tahap yang dimana konsumen akan mulai mempertimbangkan untuk membeli produk yang kamu tawarkan kepada mereka. Ditahap ini, ada baiknya jika kamu mulai membuat konten-konten yang menunjukan kelebihan dan manfaat dari produk yang kamu jual atau kamu juga bisa berinteraksi langsung kepada para calon konsumen kamu melalui media sosial bisnis/usaha milik kamu.

 

Decision

Decision merupakan tahap terakhir pengambilan keputusan oleh calon konsumen. Pada tahap ini konsumen akan mengeluarkan keputusan finalnya, yaitu jadi membeli produk yang kamu tawarkan atau tidak. Banyak hal yang mempengaruhi calon konsumen untuk membeli produk yang kamu tawarkan, mulai dari testimonial, review, kegunaan, dan lain sebagainya. Untuk itu, kekuatan konten sekali lagi sangat diperlukan pada tahap terakhir ini.

 

4. Kenali Siapa Kompetitor Kamu

Yang namanya kompetitor pasti selalu ada di dalam bisnis, tidak perduli bisnis/usaha apa yang kamu jalani. Ketika mau menjalankan atau sedang menjalankan sebuah bisnis, ada baiknya jika kamu mengenali lebih dulu siapa pesaing/kompetitor bisnis kamu. Dengan mengetahui siapa kompetitor bisnis kamu, kamu bisa memperoleh banyak manfaat, salah satunya mengetahui produk apa saja yang sedang trend dan banyak diminati oleh konsumen di binsis kompetitor kamu.

Dengan begitu, kamu bisa menyusun strategi yang lebih baik lagi untuk mengungguli kompetitor binsis kamu.